Menghitung hari, untuk satu waktu
yang telah lama dinanti. Berjibaku mempersiapkan semuanya untuk hari bahagia. Tak
ingin ada yang terlewatkan, semampunya kulakukan. Persembahan terbaik yang akan
melegenda sepanjang masa. Menyambut hadirnya para hadirin yang akan mengirimkan
do’a. Menjemput sakinah, mawaddah wa rohmah. Bahagia dunia sampai ke Jannah...aamiin...
Kamis,
25 Oktober 2012
Sesampainya di tanah
kelahiran Magetan, cukup dengan membasuh tubuh dan mengganti pakaian, kami
melanjutkan perjalanan untuk agenda berikutnya dalam rangkai mempersiapkan
segalasesuatunya. Kami menuju sebuah mini mall di Kota Madiun (tempat pertama kami bertemu) untuk
membeli beberapa keperluan seserahan. Membeli
satu paket baju luar dalam dari ujung kepala sampai ujung kaki dan perlengkapan
make-up harian.
Lembar demi lembar
ratus ribuan meninggalkan dompetnya, antara ga tega dan terpaksa, saya pun
sedikit kebingungan memilih perlengkapan yang harus dibeli. Milih baju, jilbab,
sandal, onderdil pun jadi ragu dan sedikit was-was khawatir melebihi budget. Hahaaa....
Sampai di rumah calon
mertua sudah cukup sore. Terdengar sahutan takbir membahana menyambut idul adha
tahun ini. Ternyata ada hajatan pengajian di rumah, jadi pulangnya agak ditunda
dulu. Natain minuman untuk ibi-ibu pengajian. Icip-icip jus mixfruit bikinan
ibu camer, bercengkerama dengan adik-adik ipar. Hmmm, yah pedekate
laaaah..wkwkwk.. :D
Jum’at
26 Oktober 2012
Jum’at teler,
istirahat dulu sejenak. Hanya berkunjung ke rumah keponakan di maospati dengan
ibu dan bapak.
Sabtu
27 Oktober 2012
Waaah, ternyata kawan
ini adalah malam minggu terakhir untukku bergalau-galauan. Ya, saya yakin malam
minggu – malam minggu kedepan tak akan kesepian (lagi). :D Saya habiskan waktu
untuk nata2-in kamar dan ngobrol sama Mba Tatik dan Mbah Ti, sesekali ibu juga
nimbrung..haha.
Minggu
28 Oktober 2012, Senin 29 Oktober 2012, Selasa 30 Oktober 2012
Belanja dan belanja,
itu agenda utama, sehari bisa 3 – 4 kali jalan ke Madiun atau Magetan untuk
mencukupi kebutuhan pritil-pritil yang masih ketinggalan belum kebeli. Larangan
dari bapak untuk tidak keluar rumah lantaran lagi dipingit sudah tak berlaku.
Apa boleh buat, banyak keperluan yang harus dibeli dan ga ada yang menemani
ibu, yaa sayapun yang harus berangkat.
Rabu
31 Oktober 2012
Pagi-pagi saya dan
bapak bersiap melaju untuk ziarah makam sesepuh (buyut, kakek, nenek, dan
saudara-saudara yang sudah mendahului menghadap Illahi. Sesampainya di rumah
setelah ziarah eh ternyata mas datang bertamu untuk menyampaikan mengenai mahar
yang akan diberikan untuk diucapkan bapak keesokannya di Akad Nikahnya. Tak
lama setelah menyampaikan keperluan mas langsung pulang dan saya masih bingung
harus ngapain di H-1. Kata para sesepuh saya itu lagi dipingit, ga boleh
ngapa-ngapain, tapi ya begitulah saya, gatel melihat orang seliweran di sekitar
saya bekerja, yang di dalam rumah sibuk natain kardus dan snack, yang di dapur
sibuk masak, yang di luar sibuk masang tenda dan dekorasi pelaminan dan saya
pun memutuskan untuk “kabuuuur” saja dari rumah. Minta tolong kakak kedua
nganter ke L*rissa Madiun, ngadem di sana sembari facial dan massage sampai waktu ashar.
Eh, eh ternyata hari
ini si Mas calon pengantin pas Millad yang ke 28 lhooooh. Iseng-iseng saya
nanya lewat SMS, “Btw, mau dikadoin apa
milladnya, mas...?”, beliau menjawab dengan satu kata, “Kamu”. #gubraaaaaaaaaakkks... :D
Sore sampai malam agendanya
adalah syukuran sebagai pembuka hajatan dan dilanjutkan dengan jamuan untuk
beberapa tamu yang sudah menyengaja datang lebih dulu sebelum akad nikah.
Dan saya pun makin
deg-degan. Jam baru menunjukkan pukul 20.30-an, tapi orang-orang para sesepuh
sudah bawel banget meminta saya untuk segera istirahat, mengingat besok saya
harus bangun pagi dan menjamu tamu sampai malem *sampe paginya lagi,
uuuuuppps...hahaaa... :D
......bobo
dulu yaaaaaa.....