Pages

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 29 November 2012

berakit-rakit ke Jawa, berenang-renang ke Kalimantan...


berakit-rakit ke Jawa, berenang-renang ke Kalimantan
bersakit-sakit awalnya, bersenang-senang kemudian...

untuk sebuah asa menuju bahagia..... *tariik maaangg! :D
Bulan Oktober berlalu dengan segenap rasa galau nano-nano. Tak hanya itu, semua kejadian berbentuk ujian datang, terutama masalah-masalah di kantor yang membuat saya males ngapa2in, maunya moloor aja di kasur dan bangun-bangun udah tanggal 25 saatnya cuti dan pulaaaaaangggg. Ah tapi itu hanya mimpi, karena semuanya harus dihadapi. Yeeeaaaaah....! >,< /’

Ada yang galau mendengar kabar saya mau menikah, ada yang kurang senang dengan kabar bahagia ini, ada yang sempat harus merenovasi hati *(uuups, maap-maap... :D ) , ada yang wajahnya semringah bahagia minta segera ditularin, ada yang legaa akhirnya saya laku juga, nano-nano deh reaksinya...haha.. Dan semuanya cukup disenyumin dan diterima dengan kelapangan... :D

Ada yang cukup menguatkan adalah nasihat dari Mpok Ely ( ibu asrama bagian konsumsi) katanya dengan logat betawinya, “Emang daaah Mba Windi, kalo mau nikah itu ujiannya banyak ada-ada baeee daah, yang sabaaaar bae yak menunggu hari bahagia yaaa...”. Memang benar juga kata Mpok Elly, tak ada kebahagaiaan yang diraih tanpa peluh dan air mata... #Eeeaaa,..... :p

Ini beberapa cuplikan kejadian memesona menuju hari bahagia:
Memang ini saat-saat yang cukup berat, berulang kali saya berorganisasi baru kali ini saya merasakan iklim yang benar-benar menyeramkan. Menyudutkan, memojokkan, fitnah, iri-dengki, hujatan itu tertuju pada saya...iiiihhh sereeeem deh pokoknya!. Dari sini saya benar-benar belajar langsung dalam sebuah laboratorium organisasi dunia kerja yang nyata horornya. Bersyukur saya hanya diam tak mengambil pusing, karena ternyata perlahan Allah menunjukkan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang curang bin usil itu benar-benar curang. “Becik ketitik olo ketoro “ itu Bahasa Jawanya.
Ada potongan nasihat penguatan dari Ibunda pimpinan saya ketia saya dalam keadaan terpojokkan tak berdaya oleh fitnah, hujatan dan keirian rekan-rekan saya:
Sabaar ya mbak, biarlah waktu yang akan menjawab semuanya, waktu akan menunjukkan bahwa yang benar adalah benar dan yang curang akan nampak”.Ibu sangat berkenan untuk terus berbagi ilmu bersama dan yang berpotensi tak akan lekang oleh waktu, tindakan mereka itu adalah bukti ketidaksukaan terhadap kelebihan yang lain. Ibu benar-benar tahu kok mana yang tulus dari hati dan dibuat-buat.”Sudah yaaa, yang lalu biarlah berlalu, tatap hari esok yang bahagia yaa....”
Luaaarrr biasaaa, itu semua adalah kejujuran dari seorang pimpinan yang benar-benar jujur mengenakan kacamata objektifitas dalam memandang satu-persatu pasukannya. Saya pun semakin terpesona dengan sikap-sikap Ibunda ini. Dari sini juga saya belajar bahwa suatu hal yang kita kerjakan dengan ketulusan dari hati maka akan sampai ke hati. Saya belajar bahwa setiap orang yang datang dari tanah yang berbeda itu berpengaruh pada perbedaan karakternya juga. Saya pun belajar bahwa nasihat terbaik adalah teladan. Pun saya belajar bahwa apa yang kita dapatkan itu berbanding lurus dengan apa yang kita berikan, ketika kita menginginkan perlakuan baik dari orang lain maka disitu juga kita harus memberikan yang terbaik untuk orang lain. 
***************

Persiapan Outbond @ Curug Naga
Dicemongin oli sama bocah-bocah senat :D
Ada yang lebih tidak wajar lagi mungkin bagi beberapa pembaca yang meyakini dan melakoni proses “pingitan” bagi calon manten. Percaya atau tidak, H-10 hari saya masih mendaki naik-turun gunung di Curug Naga Megamendung Bogor mendampingi senat mahasiswa yang sedang mengadakan kegiatan tafakur alam dan baksos di sana. Ahhh, dunia mahasiswa memang selalu mempesona dan saya suka! :D Outbond dengan medan yang curam dan mendaki, menyeberang sungai dan bebatuan besar adalah hal yang menyenangkan. 
Bersiap terjuuun.... *byuuuurrrr...!
Ada yang lebih mengesankan adalah terjun ke suangai yang dalamnya 6 meter dan tinggi tebingnya 5 meter dari permukaan air, oh woooow! :D Ada degup kencang saat kaki hendak meloncat ke sungai, fikirku dihantui oleh akad nikah yang tinggal 10 hari lagi, akhirnya dengan kalimat takbir sayapun terjun ke bawah.... *Mak byuuuuuuuurrrrrrrrrr..........!!! “Petakilan banget ini calon manten yak”, kata beberapa mahasiswa saya. “Ah..sabodo teuing ah....yang penting selamat...” gumam saya sambil ketawa-tawa..haha :D

Byuuuuurrr.....! :D @Curug Naga

            Akhirnya sampailah juga di hari Rabu 24 Oktober 2012, saatnya pulang ke rumah rehat sejenak dari aktifitas kerja kantoran yang melelahkan, yuuuk siapkan hari bahagia. Tidak berhenti di sini, ujian yang lain masih mau mampir juga di hari ini. Yak, saya dan hepi ketinggalan bis yang akan saya tumpangi mudik. Sudah bayar lunas, sudah dapet tiketnya hanya gara-gara Rapat_inggenah membahas keriweuhan iklim internal kantor yang sudah panas dingin dengan fitnah dan kecemburuan. Mau tidak mau yaaa harus beli tiket lagi, pas buka dompet ternyata uang kosong, ATM mlompong. Yuuk, ambil jalan tol tang-mengutang dulu laaaah..hahaa :D. Bersyukur dapet pinjeman Rp 300.000 buat beli tiket bis abal-abal “Harta S*nj*ya” berdua sama Hepi yang sepanjang jalan bisnya bunyi “kriiit-kriiit” dan ternyata cuma kembali Rp 10.000 naah pas banget buat beli nasi goreng untuk makan malam. Waaah, sepertinya tidak bisa dilanjutkan ceritanya, karena semakin ke sana semakin mengenaskan. Pokok intinya adalah itu mudik pertama dan terakhir dalam keadaan penuh derita, sudah ketinggalan bis, dapet bis abal-abal, ga ada uang sepeser pun hanya sekedar beli tahu asin atau aqua. Miriiiis deeeh pokoknya... *geleng-geleng, ngelus dada...haha :D
            Ternyata kabar kepulangan ini terdengar sampai telinga calon suami dan calon mertua *(naaah loooh...) dari sinilah muncul satu penilaian untuk saya bahwa Windi itu ceroboh dan keras kepala...pas mantab tepat dan sesuai adanya...hahahaa... :D
            Alhamdulillah sesampainya di rumah saya merasakan suasana haru bercampur bahagia atas segenap perjuangan selama satu bulan yang penuh ujian. Saatnya berbenah mempersiapkan hari bahagia yang melegenda sepanjang masa. :D

Kamis, 22 November 2012

Pinangan bertabur hamdalah.... :) 1 Oktober 2012








“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, 
dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. 
Jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka kaya dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” 
(QS. An-Nur: 32)

Setelah dirasa cukup kami saling mengetahui dan mengenal, saling memahami tujuan dari pertemuan dan perkenalan, maka sudah saatnya untuk segera saling mengutarakan maksud kepada orang tua. Senin, satu oktober tiba, sedari pagi sudah berjibaku menyambut kedatangan tamu terkecuali diriku. Saya diculik (*teringat peristiwa rengasdengklok..haha..lebay mode:on) lantaran ada hal lain untuk saya dan mas siapkan serta akan ada hal-hal yang ingin ditanyakan oleh bapak calon mertua *diinterogasi dulu katanya.hihi.
Merujuk pada hasil diskusi kami di malam sebelumnya sembari menyantap bakso rusuk, akhirnya kami putuskan untuk mahar kami nanti adalah perhiasan emas, dari situlah sedari pagi kami berputar-putar kota Magetan untuk memesan sepatu titipan teman-teman mas dilanjut ke Madiun untuk membeli perlengkapan mahar.
Antara canggung, malu, dan ja’im saya dipaksa untuk memilih kalung dan cincin. Hmmm, rasanya seperti mau dijorokin masuk jurang. Uppsss, kok ada ja’imnya...? iya takut milihnya kemahalan, takut tidak sesuai budget pribadi masnya, takut kalau kemahalan terus masnya geleng-geleng sambil mbatin “hmmm, ckckck ini kok pilihanyya horor banget yaa....*, Hahaha. Maap-maap mas, saya sempat su’udzon waktu itu. Habisnya bingung..hehehee. Sempat diledekin juga sama penjualnya, “Mba, jangan malu-malu, kalo ga mau sini buat saya saja...”. Saya pun hanya tersenyum simpul menahan malu yang mengharubiru. Setelah beberapa saat kemudian usailah kegiatan yang paling menggalaukan ini. *Hahaaa....
Sampai di rumah calon mertua sudah jam 4-an, agak kesorean dikit karena lapar melanda di tengah perjalanan, dan sate kambing menjadi pilihan kami untuk berhenti sejenak memenuhi hak perut. :D . Diringi backsound lagunya Richard Marx - Right Here Waiting For You kami berdua sempat diinterogasi oleh bapak dan ibu calon mertua, bahasa jawanya “ditanting” mengenai keinginan kami berdua dan komitmen kami berdua untuk melanjutkan proses ke tahapan berikutnya yaitu khitbah setelah proses ta’aruf yang difasilitasi oleh kedua orang tua kami terlewati dengan lancar. Alhamdulillah interogasi berjalan dengan baik dan malam ini juga selepas maghrib mas sekeluarga akan menghadap ke orang tua saya untuk meminta saya. *Khitbah yuuuuk!.
Alhamdulillah, sampai juga saya di rumah sekitar pukul 18.00, nampak banyak hidangan yang sudah siap di meja. Saudara-saudara saya juga satu persatu mulai tiba di rumah. Bapak dan ibu sibuk mempersiapkan semuanya. Saya pun bergegas sholat maghrib dan merapikan diri, mengenakan gamis putih dengan sedikit aksen coklat yang memang dirancang biar matching dengan koko yang dikenakan mas eko malam ini. Yah, sekali seumur hidup harus disiapkan sebaik mungkin. :D


Sekitar pukul 19.00 lewat dikit, rombongan calon besan tiba, hati mulai berdegup, bapak ibu dan semua saudara menyambut bersalaman satu-persatu dengan bahagia *(gupuh) dan beberapa menyilahkan duduk *(lungguh) serta sebagian saudara-saudara saya menyiapkan minuman dan snack seadanya *(suguh).
Setelah bercakap ringan sejenak, mulailah acara dibuka oleh bapak saya sendiri sebagai tuan rumah merangkap MC. Maap bukannya kemaruk tapi begitulah bapak, selagi bisa beliau melakukan sendiri maka akan diusahakan semuanya semampunya beliau. Setelah dibuka dengan ‘ulumul kitab dilanjut dengan ucapan selamat datang tibalah saatnya dari bapak calon besan menyampaikan maksud dan tujuan dari kedatangannya bersama putra laki-lakinya. Sesekali saya melirik ke arah masnya dan ternyata beliaunya tertunduk dalam diam sembari menahan degup-degup kencang dalam hatinya *(sotoy banget nih akunya,,,,hahaa). Kalimat-kalimat pinangan telah disampaikan dengan penuh santun, rapi dan mengena oleh bapak calon besan. Seketika seusainya bapak saya menyambut pinangan tersebut dan menerima niat baik untuk menyatukan dua keluarga ini dalam bingkai pernikahan putra-pitrinya. Alhamdulillah...


Tidak hanya itu, dalam momen ini juga disepakati mengenai rencana tanggal dan hari untuk akad nikah dn walimah, setelah dimusyawarahkan dengan baik, akhirnya disepakati bersama bahwa Kamis, 1 November 2012 pukul 08.00 InsyaAllah akan dilaksanakan akad-nikah Windi dan Eko, sedangkan walimah atau resepsi akan dilaksanakan pada hari yang sama mulai pukul 10.00 sampai tutup hari kamis tersebut. Alhamdulillah, sgala puji hanya untuk Allah. :')

“Ada tiga golongan yang pasti ditolong oleh Allah 'azzawajalla atas mereka yaitu Al mukaatab (seorang budak yang ingin memerdekakan diri dengan cara bekerja keras) untuk melunasi hutangnya, orang yang menikah demi menjaga diri dari perbuatan maksiat dan para pejuang di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah)


Jika datang kepadamu seorang yang kamu senangi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah (putrimu) dengannya. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan dipermukaan bumi ini.  (HR.Tirmidzi)



Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdziban
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
_QS. Ar-Rahman_

Rabu, 21 November 2012

Night Flight, I Like It (and I L*ve y0u...)#Upsss!


Senja nan indah, lautan bintang nan memesona
mengantar kepergianku sejenak dari ibukota untuk satu hari yang dinanti, 1 Oktober 2012
senin yang cukup memacu adrenalin :)



Menjelang kepulangan untuk prosesi khitbah 1 Oktober 2012, terjadilah negosiasi antara kami mengenai perjalanan pulang. Awalnya kami memutuskan untuk pulang sendiri-sendiri dan bertemu di kota kelahiran Magetan saja, namun ternyata beliaunya menghendaki untuk pulang bareng toh liburnya juga bareng. Dipesankanlah oleh beliaunya dua tiket untuk perjalanan kami.
29 Desember 2012, pagi hari saya masih berjibaku dengan kegiatan wisuda mahasiswi angkatan ke-IV Akademi Kebidanan Pelita Ilmu di Hotel Kartika Chandra sampai jam 12.00. Kebetulan saya ada di sie acara, jadi dibagi-bagi dulu fikirannya.hehee.. Setelah makan siang dan setelah ganti kostum, saya melaju ke Terminal Gambir nebeng Bu Ade yang kebetulan juga hendak naik kereta dari St.Gambir ke Indramayu. Sekitar 2 jam saya tertidur pulas di atas Bus Damri kendaraan Bandara Soetta, tiba-tiba saya terbangun ketika kondektur meneriakkan “ya, persiapan bagi yang turun di terminal 1c “. Haaah, tak terasa sampailah saya di Soekarno Hatta.
Yah, ini adalah kali ke empatnya saya ke Bandara Soekarno-Hatta namun ini adalah pertamanya saya ke tempat ini untuk benar-benar terbang. Agak sedikit bingung mesti ngapain selanjutnya setelah sampai disini, namun saya berusaha untuk tetap tenang dan dingin, mengikuti instruksi mas bos untuk tetap di tempat menunggu kedatangannya transit dari PNK, siappp laksanakaaann! :D.
Beberapa saat kemudian saya menemukan tempat yang pas untuk menunggu sembari nyemil Roti B*y dan sebotol Aq*a di Red Corner, tidak lama kemudian setelah menanyakan letak posisi melalui telepon kami pun bertemu juga. Kesan pertamaku melihatnya adalah “Ah busyeet, jenggotnya udah panjaaaaaang bangettts.” *hahahaa, koplak! :D
Dalam hitungan menit kami pun memutuskan untuk segera check in, boarding dan perjalanan dimulai setelah beberapa saat cukup lama menunggu antrian take off. Banyak hal yang kami perbincangkan dalam upaya mengusir malu dan canggung seiring laju Sriwijaya di kursi 23 D dan 23 E.
Beberapa saat setelah goncangan yang mengikuti proses menembus awan dalam ketinggian 28.000 kaki, sesekali kupandangi celah jendela, nampak indah bumi ciptaan-Nya, kota jakarta nampak luar biasa. Lautan bintang terbentang sejauh mata memandang seiring sirnanya senja di sabtu itu. Seindah hati kami yang sedang berjuang mengupayakan cinta yang masih malu-malu. Ah, indah nian senja itu. Night Flight, I love it and I love you *uups!. :D
Satu jam kemudian sampailah kami di Adi Soetjipto Jogja, dan kamipun segera berjalan ke luar untuk menghadang bus yang akan mengantarkan kami ke sebuah kota kelahiran. Yak, Sumber Kencono. Selama kurang lebih 3,5 jam kami melaju bersama bis itu. Dinginnya AC terkalahkan oleh rasa kantuk kami, dan kami pun terlelap sepanjang perjalanan hingga tak terasa sudah sampai di Maospati.
Bapak dan Mas Wisnu (kakak pertama saya) sudah menjemput kami dan beberapa saat menunggu kehadiran kami namun kami tak segera melanjutkan perjalanan ke rumah melainkan berhenti sejenak di Warung Pecel Ayam Lamongan di sudut terminal maospati. Dalam khilafnya aku menyikat habis sepiring nasi, ku lirik ke arah piringmu, ah ternyata aku kalah santun denganmu* dalam menyantap makanan. Ketika piringku sudah kinclong, kudapati nasi masih separuh dipiringmu. Tak hanya itu, ternyata dirimu lebih nyunnah*, dengan penuh kesabaran engkau habiskan nasi itu menggunakan tiga jari sebagaimana sunnah nabi. *Jlebbb, ah maluuu pake bangett... :D
            Alhamdulillah kenyang, kami pun segera meluncur pulang, dan hari telah berganti. Terimakasih untuk perjalanan pertama yang melegenda sepanjang masa. Hmmm...Night Flight, I like it and I love you *Uups! :D.

Untuk satu hari yang akan melegenda selamanya...



Hari terus berganti dan kami pun bahu membahu mengikhtiarkan cinta hingga tiba waktunya dengan sebaik-baik persiapan yang dapat kami lakukan. Untuk satu hari yang akan selamanya melegenda bagi kami berdua sekeluarga.


Koordinasi untuk menentukan hari khitbah dan akad-walimah dimulai, bukan hanya antara kami berdua namun juga bersama dengan orangtua. Kebetulan jarak yang cukup jauh antara Magetan dan Pontianak juga harus dipertimbangkan, agar mas tidak keseringan bolak-balik berhubung perjalanan yang singkat harus dibayar dengan ongkos yang besar, jadi ya harus ditimbang-timbang momentnya menyesuaikan kesempatan untuk bisa libur atau cuti dari pekerjaan kami.
Awalnya disepakati tanggal 25 Oktober khitbah dan 31 Oktober Akad-Walimah, namun ternyata waktu jeda antara khitbah dan akad-walimah terlalu dekat. Setelah dibahas antara dua keluarga akhirnya di sepakati tanggal 1 Oktober khitbah dan 1 November Akad-Walimah, jadi intinya kalau dihitung-hitung ya H-50an laah..waaah makin deg-degan. Dalam 50 harian kami harus mempersiapkan dari A sampai Z. *Trus guemesti bilang uwoooow gitu...? haha.
Mendekati tanggal 1 Oktober 2012, semua mulai ribet. Bapak ibu di rumah mulai berbenah merapikan rumah dari ujung depan halaman sampai ujung belakang kandang ayam. Ya, mulailah kami menggalaukan design undangan, model baju akad-walimah, konsep walimah mau seperti apa, dan kapan bisa mulai cuti libur untuk kepulangan pertama di acara khitbah 1 Oktober nanti
Ini beberapa moment-moment yang masih terekam jelas oleh memori saya :
3 September 2012 : Saya menerima paketan buku pegangan menyambut hari bahagia dari mas yang judulnya “Barokallahu Laka – Bahagianya Merayakan Cinta” karangan Salim A Fillah. *Trimakasih, jazakallahu khoiron katsiiro buat Mas Oke... ups!kebalik..!           Mas Eko...hihi..
11 September 2012 : Saya mulai browsing2 design baju untuk walimah yang simpel dan elegan juga murah.haha..
12 September 2012 : Saya meluncur ke Pasar Tanah Abang beli-beli baju dan bahan untuk persiapan khitbah dan walimah.
15 September 2012 : Kami mulai hunting design undangan dan souvenir. Mulai yang unik dan unyu-unyu sampai yang geje-geje.
25 September 2012 : Mulai galau antara melanjutkan tinggal di asrama atau ngontrak. Mulailah hunting kontrakan di sekitar kantor di daerah Bojongsari.

Yah, itulah kegundahan, kegalauan dan keriweuhan kami dalam proses menyiapkan pernikahan yang melegenda bagi kami. Riweuhnya minta ampuuun, pokoknya cukup sekali saja, gak akan dan gak mau mengulangi lagi. *upps!
Semua itu kami koordinasikan dan kami selesaikan hanya dengan alat komunikasi baik telephon, sms, email maupun melalui jejaring sosial berupa facebook dan whatsapp. Alhamdulillah, jamannya udah maju dan canggih, jadi jarak          Pontianak – Depok bukanlah hambatan yang menghalangi bagi kami. Trimakasih para teknokrat yang sudah menemukan fasilitas2 komunikasi yang ecieeeee bangeeeeet... :p *hahaa...

Selasa, 20 November 2012

For The Rest of My Life




I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
And there’s a couple of words I wanna say

For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Until the end of my time
I`ll be loving you, loving you
For the rest of my life
Through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I
I`ll be there for you
I know it deep in my heart
I feel so blessed when I think of U
And I ask Allah to bless all we do
You`re my wife & my friend & my strength
And I pray we`re together in Jannah
Finally now I’ve found myself, I feel so strong
I guess everything was changed when you came along
And there’s a couple of words I wanna say
For the rest of my life
I`ll be with youI`ll stay by your side honest and true
Until the end of my time
I`ll be loving you, loving you
For the rest of my life
Through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I
I`ll be there for you
I know it deep in my heart
And  now that you`re here
In front of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I sing it loud that I will love U eternally
For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Until the end of my time
I`ll be loving you, loving you
For the rest of my life
Through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I
I`ll be there for you
I know it deep in my heart
 

Our Friends

Sample text

Sample Text

...Jumlah Tamu...

Sample Text

Sample Text