Hari terus berganti dan kami pun bahu membahu mengikhtiarkan cinta hingga tiba waktunya dengan sebaik-baik persiapan yang dapat kami lakukan. Untuk satu hari yang akan selamanya melegenda bagi kami berdua sekeluarga.
Koordinasi
untuk menentukan hari khitbah dan akad-walimah dimulai, bukan hanya antara kami
berdua namun juga bersama dengan orangtua. Kebetulan jarak yang cukup jauh
antara Magetan dan Pontianak juga harus dipertimbangkan, agar mas tidak keseringan
bolak-balik berhubung perjalanan yang singkat harus dibayar dengan ongkos yang
besar, jadi ya harus ditimbang-timbang momentnya menyesuaikan kesempatan untuk
bisa libur atau cuti dari pekerjaan kami.
Awalnya
disepakati tanggal 25 Oktober khitbah dan 31 Oktober Akad-Walimah, namun
ternyata waktu jeda antara khitbah dan akad-walimah terlalu dekat. Setelah
dibahas antara dua keluarga akhirnya di sepakati tanggal 1 Oktober khitbah dan
1 November Akad-Walimah, jadi intinya kalau dihitung-hitung ya H-50an
laah..waaah makin deg-degan. Dalam 50 harian kami harus mempersiapkan dari A
sampai Z. *Trus guemesti bilang uwoooow gitu...? haha.
Mendekati tanggal 1 Oktober 2012, semua mulai ribet.
Bapak ibu di rumah mulai berbenah merapikan rumah dari ujung depan halaman
sampai ujung belakang kandang ayam. Ya, mulailah kami menggalaukan design
undangan, model baju akad-walimah, konsep walimah mau seperti apa, dan kapan
bisa mulai cuti libur untuk kepulangan pertama di acara khitbah 1 Oktober nanti
Ini
beberapa moment-moment yang masih terekam jelas oleh memori saya :
3
September 2012 : Saya menerima paketan buku pegangan menyambut hari bahagia dari
mas yang judulnya “Barokallahu Laka – Bahagianya Merayakan Cinta” karangan
Salim A Fillah. *Trimakasih, jazakallahu khoiron katsiiro buat Mas Oke... ups!kebalik..! Mas Eko...hihi..
11
September 2012 : Saya mulai browsing2 design
baju untuk walimah yang simpel dan elegan juga murah.haha..
12
September 2012 : Saya meluncur ke Pasar Tanah Abang beli-beli baju dan bahan
untuk persiapan khitbah dan walimah.
15
September 2012 : Kami mulai hunting design
undangan dan souvenir. Mulai yang unik dan unyu-unyu sampai yang geje-geje.
25
September 2012 : Mulai galau antara melanjutkan tinggal di asrama atau
ngontrak. Mulailah hunting kontrakan
di sekitar kantor di daerah Bojongsari.
Yah,
itulah kegundahan, kegalauan dan keriweuhan kami dalam proses menyiapkan
pernikahan yang melegenda bagi kami. Riweuhnya minta ampuuun, pokoknya cukup
sekali saja, gak akan dan gak mau mengulangi lagi. *upps!
Semua
itu kami koordinasikan dan kami selesaikan hanya dengan alat komunikasi baik
telephon, sms, email maupun melalui jejaring sosial berupa facebook dan
whatsapp. Alhamdulillah, jamannya udah maju dan canggih, jadi jarak Pontianak – Depok bukanlah hambatan
yang menghalangi bagi kami. Trimakasih para teknokrat yang sudah menemukan
fasilitas2 komunikasi yang ecieeeee bangeeeeet... :p *hahaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar