“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu,
dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
Jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka kaya dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. An-Nur: 32)
Setelah
dirasa cukup kami saling mengetahui dan mengenal, saling memahami tujuan dari
pertemuan dan perkenalan, maka sudah saatnya untuk segera saling mengutarakan
maksud kepada orang tua. Senin, satu oktober tiba, sedari pagi sudah berjibaku
menyambut kedatangan tamu terkecuali diriku. Saya diculik (*teringat peristiwa
rengasdengklok..haha..lebay mode:on) lantaran ada hal lain untuk saya dan mas
siapkan serta akan ada hal-hal yang ingin ditanyakan oleh bapak calon mertua *diinterogasi dulu katanya.hihi.
Merujuk
pada hasil diskusi kami di malam sebelumnya sembari menyantap bakso rusuk,
akhirnya kami putuskan untuk mahar kami nanti adalah perhiasan emas, dari
situlah sedari pagi kami berputar-putar kota Magetan untuk memesan sepatu
titipan teman-teman mas dilanjut ke Madiun untuk membeli perlengkapan mahar.
Antara
canggung, malu, dan ja’im saya dipaksa untuk memilih kalung dan cincin. Hmmm,
rasanya seperti mau dijorokin masuk jurang. Uppsss, kok ada ja’imnya...? iya
takut milihnya kemahalan, takut tidak sesuai budget pribadi masnya, takut kalau kemahalan terus masnya
geleng-geleng sambil mbatin “hmmm, ckckck ini kok pilihanyya horor banget
yaa....*, Hahaha. Maap-maap mas, saya sempat su’udzon waktu itu. Habisnya
bingung..hehehee. Sempat diledekin juga sama penjualnya, “Mba, jangan
malu-malu, kalo ga mau sini buat saya saja...”. Saya pun hanya tersenyum simpul
menahan malu yang mengharubiru. Setelah beberapa saat kemudian usailah kegiatan
yang paling menggalaukan ini. *Hahaaa....
Sampai
di rumah calon mertua sudah jam 4-an, agak kesorean dikit karena lapar melanda
di tengah perjalanan, dan sate kambing menjadi pilihan kami untuk berhenti
sejenak memenuhi hak perut. :D . Diringi backsound
lagunya Richard Marx - Right Here Waiting For You kami berdua sempat diinterogasi oleh
bapak dan ibu calon mertua, bahasa jawanya “ditanting”
mengenai keinginan kami berdua dan komitmen kami berdua untuk melanjutkan
proses ke tahapan berikutnya yaitu khitbah
setelah proses ta’aruf yang difasilitasi oleh kedua orang tua kami terlewati
dengan lancar. Alhamdulillah interogasi berjalan dengan baik dan malam ini juga
selepas maghrib mas sekeluarga akan menghadap ke orang tua saya untuk meminta
saya. *Khitbah yuuuuk!.
Alhamdulillah,
sampai juga saya di rumah sekitar pukul 18.00, nampak banyak hidangan yang
sudah siap di meja. Saudara-saudara saya juga satu persatu mulai tiba di rumah.
Bapak dan ibu sibuk mempersiapkan semuanya. Saya pun bergegas sholat maghrib
dan merapikan diri, mengenakan gamis putih dengan sedikit aksen coklat yang
memang dirancang biar matching dengan koko yang dikenakan mas eko malam ini. Yah,
sekali seumur hidup harus disiapkan sebaik mungkin. :D
Sekitar
pukul 19.00 lewat dikit, rombongan calon besan tiba, hati mulai berdegup, bapak
ibu dan semua saudara menyambut bersalaman satu-persatu dengan bahagia *(gupuh) dan beberapa menyilahkan duduk *(lungguh) serta sebagian saudara-saudara
saya menyiapkan minuman dan snack seadanya *(suguh).
Setelah
bercakap ringan sejenak, mulailah acara dibuka oleh bapak saya sendiri sebagai
tuan rumah merangkap MC. Maap bukannya kemaruk tapi begitulah bapak, selagi
bisa beliau melakukan sendiri maka akan diusahakan semuanya semampunya beliau.
Setelah dibuka dengan ‘ulumul kitab dilanjut
dengan ucapan selamat datang tibalah saatnya dari bapak calon besan menyampaikan
maksud dan tujuan dari kedatangannya bersama putra laki-lakinya. Sesekali saya
melirik ke arah masnya dan ternyata beliaunya tertunduk dalam diam sembari
menahan degup-degup kencang dalam hatinya *(sotoy
banget nih akunya,,,,hahaa). Kalimat-kalimat pinangan telah disampaikan
dengan penuh santun, rapi dan mengena oleh bapak calon besan. Seketika
seusainya bapak saya menyambut pinangan tersebut dan menerima niat baik untuk
menyatukan dua keluarga ini dalam bingkai pernikahan putra-pitrinya. Alhamdulillah...
Tidak
hanya itu, dalam momen ini juga disepakati mengenai rencana tanggal dan hari
untuk akad nikah dn walimah, setelah dimusyawarahkan dengan baik, akhirnya
disepakati bersama bahwa Kamis, 1 November 2012 pukul 08.00 InsyaAllah akan
dilaksanakan akad-nikah Windi dan Eko, sedangkan walimah atau resepsi akan dilaksanakan
pada hari yang sama mulai pukul 10.00 sampai tutup hari kamis tersebut. Alhamdulillah, sgala puji hanya untuk Allah. :')
“Ada tiga golongan yang pasti ditolong oleh Allah 'azzawajalla atas
mereka yaitu Al mukaatab (seorang budak yang ingin memerdekakan diri dengan
cara bekerja keras) untuk melunasi hutangnya, orang yang menikah demi menjaga diri dari perbuatan maksiat dan
para pejuang di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah)
Jika datang kepadamu seorang yang kamu senangi agama dan akhlaknya maka
nikahkanlah (putrimu) dengannya. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan
kerusakan dipermukaan bumi ini. (HR.Tirmidzi)
Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma
tukadzdziban
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan?”
_QS.
Ar-Rahman_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar