Sabtu, 29 Ramadhan...
Setelah menyelesaikan serangkaian ujian untuk
mendapatkan SIM A di Polres Magetan, saya, ibu dan bapak melanjutkan perjalanan
ke Madiun, tempat yang kami tuju adalah Matahari - Hypermart Madiun untuk
mengambil netbook yang diservis beberapa hari yang lalu. Sembari menunggu
instalan netbook yang belum selesai, saya memutuskan mengajak ibu masuk ke
Hypermart unt mencari cemilan, softdrink atau dan beberapa snack yang akan
dihidangkan di meja rumah menyambut lebaran esok hari.
Lorong demi lorong kami susuri
sembari melihat-lihat semua yang dipajang di setiap rak dan sampailah di sebuah
lorong dengan posisi saya berjalan di depan ibu. Seketika itu dari arah yang
berlawanan saya lihat bapak separuh baya dengan istrinya dan sekeluarganya
tersenyum ke arah saya. Sayapun bingung dan segera menghampiri ibu yang berada
di belakang saya yang masih memilih-milih barang, “buk, itu ada yang senyum ke kita siapa ya, bu...?. Dengan
terkaget-kaget ibu langsung berjalan menghampiri bapak-ibu dan sekeluarganya
tersebut untuk menyalami satu persatu, “
Ya Allah... Pak tris, mboten sengojo kok kepanggih wonten mriki” (read: Ya Allah, Pak Tris ga di sengaja ini kok malah ketemu di sini), ucap ibu
sembari ketawa bercampur kagok dan kikuk. Ibu pun memintaku untuk ikut
menyalami Pak Tris dan sekeluarganya.
Ya, satu persatu saya menyalaminya, mulai
dari Bapaknya, Ibunya, Adik Laki-lakinya dan Adik perempuannya, hingga
sampailah gilirannya kepadanya, ia menahan tangannya untuk bersentuhan dengan
saya, sayapun menarik mundur kedua tangan saya sambil tertunduk. Mataku tak
sanggup menatapnya, antara malu tapi penasaran juga. Setelah ibu usai
bercakap-cakap sejenak, akhirnya ibu mengajakku beranjak. Sesaat sebelum
beranjak sekilas aku memberanikan diri menengoknya kemudian berlalu pergi
mengikuti langkah kaki ibu.
Jangan ditanya komentar saya
bagaimana setelah melihatnya pertama kali, jawabannya akan mengecewakan. Kenapa...?
karena saya tidak bisa berkomentara apa-apa tentangnya. Bagaimana gambar
wajahnya saya tidak bisa mengingatnya, apalagi baju apa yang dikenakannya. Tak
ada yang mampu terekam dalam ingatan saya. Yang tertinggal hanyalah bahwa perawakannya tinggi dan kurus, itu saja
tidak lebih.
Aku tak tahu apa yang ku rasakanDalam hatiku saat pertama kaliLihat dirimu, melihatmuSeluruh tubuhku terpaku dan membisuDetak jantungku berdebar tak menentuSepertinya aku tak ingin berlalu
(Ungu - Percaya Padaku) #haha...nyanyi duyu...berasa film india..haha :D
Saat beliau silaturohim ke rumah di lebaran ke-2, ia menceritakan asal muasal yang menggerakkan kakiknya
sekeluarga ke Hypermart adalah untuk membeli TV lantaran TV yang selama ini ada
sudah terbakar dan rusak.
Maha Suci Allah yang telah
merancang skenario dari pertemuan kami. Masing-masing hati digerakanNya dengan
alasan masing-masing, dan kami pun dipertemukan untuk pertama kalinya.
Subhanallah...
.....bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar